Oramas yang seharusnya menjadi tulang punggung mewujudkan masyarakat yang beradab, justru mencerminkan ketidak beradaban. Yang memprihatinkan justru penyebabnya adalah KEMISKINAN yang membuat para anggota ormas melakukan aksi kekerasan untuk memperoleh akses ekonomi. Kekerasan itu disebabkan mereka merebutkan kesempatan ekonomi untuk mencari nafkah.
Menurut pengamatan politick fachri ali tentang fungsi ideal ormas menunjukan contoh yaitu muhammadiyah dan NU merupakan oramas yang layak di tiru.
1. Muhammadiyah dengan karakter moderenisasi mengambil peran yang lebih awal bersama-sama dengan kelompok moderenis yang lain, dalam menumbuhkan kesyaaran masyarakat dalam membangun kekuatan sendiri berhadapan dengan kekuatan penjajah.
2. NU dengan karakter tradisionalnya kemudian mengambil peran yang penting terutama dengan pendekatan keagamaannya. Dalam sejarahnya NU pernah melahirkan “resolusi jihad” yang sangat dikenal dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dan pada masa selanutnya baik ormas keagamaan modernis maupun tradisionalis secara bergantian memimpin gerakan islam dalam mencapai kemerdekaan dan mewujudkan ketahanan Negara dan masyarakat setelah kemerdekaan. Keduanya lebih berhasil memainkan peran politik dari pada partai-partai islam yang pernah ada. Dalam konteks wacana, public jauh lebih mendengar serum secara moral dan intelektual.tentunya bukan hanya ke2 ormas itu saja tapi itu Cuma sebagai contoh.
Meskipun organisasi social keagamaan melakukan gerakan politik dalam rangka mewujudkan demokrasi politik, namun kekutan serta ruang geraknya tetap terbatas paling jauh kekuatan mereka hanya sebatas sebagai pressure group. Mari kita gerakan “Mengawal Moral bangsa Indonesia Dengan Dakwah”.
0 komentar:
Posting Komentar